Jumat, 02 Maret 2018

Persiapan sebelum menetap di negeri seberang

Sebelumnya tidak pernah membayangkan bakal tinggal dinegri orang, cuma dulu pernah berkhayal hidup dinegri 4 musim untuk beberapa tahun saat masih muda (#eh emg sekarang udh tua, masih muda jg sih cuma sudah ada buntut hahaha).
Persiapan-persiapan yang dilakukan sebelum berangkat adalah mempersiapkan surat yang diperlukan seperti paspor dan visa yang sudah aku bahas ditulisan sebelumnya, yang tak kalah penting yaitu mempersiapkan barang-barang yang akan dibawa. Berikut ini adalah persiapan dan barang-barang yang kami bawa  :

  1. Barang-barang yang mau dibawa dan dengan apa membawanya itu yang perlu dipikirkan. Pertama tentukan berapa koper yang sanggup kita bawa dan ukurannya. Koper yang akan kita bawa ukuran 28", 24", dan 20" yang bakal dibawa papi, mami, dan si kakak. Ukuran sudah ditentukan dan dirumah baru ada koper ukuran 20", jadi saatnya berburu koper. Berhubung dirumah cuma bersama bocah dan nyetir mobil jg masih belum lihai, jd diputuskan untuk beli onlin aja setelah dihitung-hitung kalau mencari di pasar senen yang terkenal murah namun ribet bawanya dengan ukuran 28" yang segede gaban. Googling koper di toped dan lazada yg free ongkir untuk merk president yang katanya lumayan bagus. Akhirnya dpt ditoped meskipun gak free ongkir tp stl dihitung biaya ongkir lebih murah drpd beli langsung untuk transport ke senen belum jajannya. Kemarin dapat harga koper president 890rb sdh sama ongkir dg wahana krn kena volume. Kmd koper kedua president jg ukuran 24" dg harga 700rb dan ongkir 85rb kl gak salah. Meskipun beli dua namun gak dapat harga diskon karena belinya gak sekalian 2 tapi satu2, ya sudahlah sudah terlanjur, lagian kmrn mau lihat dulu kopernya ori atau tidak.
  2. Baju yang dibawa gak usah banyak-banyak karena susah bawanya, koper dengan space terbatas, dan negara tujuan memiliki 4 musim maka jenis baju juga akan berbeda. Aku pilih baju buat anak-anak yg ukurannya masih besar dan kira2 muat untuk 1 tahun kedepan. Disamping itu bisa dipakai rangkap dengan longjohn biar hangat. Jika masih kurang diluarnya bisa pakai sweater dan jaket. Kalau punya baju bahan flece boleh dibawa karena bisa untuk musim dingin.
  3. Bawa bahan makanan yang akan sulit ditemui di Jepang. Aku dibantu ibu dan adik membuat 2 macam bumbu sendiri yaitu bumbu kuning dan bumbu putih. Bumbu kuning terdiri dari bawang putih, bawang merah, dan kemiri ditambah sedikit garam kemudian dimasak sebentar biar awet. Untuk bumbu putih dibuat dari bawang putih yang diblender dan sedikit garam. Untuk membuat bumbu ini sampai merusakkan blender ibu karena dipaksa memblender banyak (#maaf ya bu). Bumbu disimpan dituperware dan siap dibawa. Tuperware dilakban coklat biar tambah rapat soalnya ditaruh dikoper takut rembes.
  4. Bumbu bubuk seperti bawang putih, lada, ketumbar, jahe, kencur, kunir, cabe, laos, juga perlu dibawa. Daun salam juga bawa dipetik dirumah lumayan buat bkkin nasi uduk, nasi kuning, atau opor kesukaan bocah. Tidak lupa membawa santan instan seperti kara bubuk, dan yang bukan. Sebenernya banyak bahan yang pengen dibawa tapk mengingat koper dan takut gak lolos imigrasi jadi yah gak bisa bawa sebanyak-banyaknya. Ih iya indomi juga menjadi barang yang wajib dibawa. Jangan lupa bawa kerupuk biar tinggal goreng. Kalau aku kemarin lupa gak bawa. Kecap manis, saus, bumbu pecel, dan sambal bawang atau sejenisnya perlu dibawa asal masih muat kopernya. Tepung kobe, gula jawa, agar2, nutrijel juga boleh dibawa asalkan muat dikoper.
  5. Minuman pengahangat seperti jahe wangi, wedang uwuh, bajigur, wedang ronde, wedang sereh, kunir asem juga bisa jadi bahan yang perlu dibawa.
  6. Lauk seperti abon, rendang, srundeng juga boleh dibawa. Aku malah bawa 3 kotak bakpia untuk oleh-oleh.
  7. Obat-obatan seperti paracetamol anak, obat flu, obat batuk, vitamin buwat jaga-jaga kalau nanti gak doyan makan, termometer, minyak angin, madu, dan termometer serta seka untuk demam. Obat-obat ini untuk persiapan karena menghadapi perubahan cuaca yang drasgis dari suhu 32 derajat menjadi suhu dibawah 10 derajat.
Bumbu yang dibawa
  • Bisa dibayangkan bagaimana isi kopernya, banyak baju yang tergusur tidak bisa dibawa dan diganti dengan bahan makanan yang lebih penting hahaha. Belum lagi tas yang beranak pinak maksudnya yang awalnya gak mau dibawa jadi bawa ransel dan tas jinjing. Ransel besar ikut masuk bagasi dan 3 ransel ikut ke kabin. Rempong banget bawaannya. Sebenernya masih banyak yang mau dibawa tapi apa daya tangan tak mampu. Masih untung gak bawa cobek dan ulekan buat bikin sambel wkwkwk. Salak aja ikutan kebawa, belum susu uht yang udah telanjur beli banyak keangkut juga dikoper. 
  • Sebelum berangkat koper ditimbang dulu biar tidak lebih dari 32kg karena batas maksimal 1 tas adalah 32kg meskipun garuda memberikan bagasi maksimal 44 kg per orang untuk ke Jepang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar